Design by : Riska Maghfira. Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 05 Desember 2013

Cemburu pun Aku Tak Berhak

Senin, 02 desember 2013
ku lihat Recent Updates di BBM ku. Ku lihat DP mu yang berganti. Didampingi 3 orang wanita disebuah tempat karaoke... Apa karena mereka kau rela tinggalkan aku yang saat itu sangat menyayangimu ?
Apa maksud dari semua ini ?
"ya ku mohon jangan berfikiran buruk terus tentang ku, hati ini sudah tertutup dan tak bisa lagi terbuka untuk orang lain, karena aku udah jadi milikmu" 
kata-kata itu yang mengingatkan ku, betapa besar dulu rasa mu untuk mempertahankan semuanya. Lalu kau abaikan seolah-olah tak pernah ada apa-apa antara kita.
sejak melihat DP BBM mu, sejak itu pula aku harus sadar, kau bukan lagi milik ku. kau bukan lagi bagian terpenting dalam hidupku, walaupun kau pernah mengisi hati dan hari-hari ku dengan keindahan. tapi itu dulu. 

"kak, si Deni masih pingin lo balik ke dia, dia masih sayang sama lo kak" pernyataan dari adik ku yang sangat tidak menyukainya.
"Yan, sampai kapan pun, kakak gak akan bisa balik kedia, setelah dia mengabaikan perasaan kakak dengan mudahnya."
“trus gmna kak, ? gw tau lo sayang ma dia kan, ? jangan boongin deh perasaan lo kak, tiap malam lo bukak Twitternya, lo cek Contact BBM nya, lo liatin Facebooknya. Gw gak setuju karena gw tau dia bukan yang terbaik buat lo kak”
“iyan, kak tau maksud lo ngomong gtu, tpi yaudah lah, toh sekarang kakak gak ama dia kan, gw udah maafin kesalahan dia kog, bahkan lupain semua tentang dia”
“yayaya... moga aja lo beneran MOVE ON dari dia kak”
Iyan gak suka banget liat aku jadian ma Deni. Bahkan aku sering cemburu ngeliat kedekatan Deni dengan temen perempuannya. Tapi aku juga harus sadar diri kalau aku tak berhak cemburu dengan orang yang bukan jadi milik ku lagi.
            Ya Deni adalah masa lalu ku.. aku sering merindukan kata-kata indahnya. Namun kepergiaannya membuat aku tau, kalau Deni bukan yang terbaik. Dan sekarang yang aku harus lakukan adalah melupakan Deni, dan mencoba membuka hati ku untuk yang lain.
            Jangankan untuk marah padanya saat dia mendekati perempuan lain, cemburu pun aku tak berhak atasnya. Dan sejak saat itu, aku mulai meninggalkan kecemburuan yang tak seharusnya ada untuk Deni. Dan melupakan semuanya tentang Deni.

Created by : Riska Maghfira


Tidak ada komentar:

Posting Komentar