Design by : Riska Maghfira. Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 17 April 2014

Bukan aku yang menangis, tapi hatiku !

Kita jalani semuanya dengan indah, walaupun perdebatan tak pernah henti antara kita. Tapi kau katakan padaku bahwa itulah yang mendewasakan kita. Kau tau, aku sangat membanggakanmu didepan semua orang. Aku bangga memilikimu, aku bangga menjadi milikmu, aku bangga bisa menjadi bagian dari hidupmu. Tapi kesalahan yang sama selalu kau buat.

Aku lupakan kenangan masalaluku, aku lupakan orang yang pernah aku sayang, bahkan sangat kusayang demi dirimu. Demi menghargai kehadiranmu. Tapi apa yang kau lakukan ? Kau tanyakan tentang mantanmu padaku. Apa kau tak berfikir bagaimana kecewanya aku ? Bagaimana luka hatiku ?

Mungkin beberapa minggu yang lalu aku masih selalu meneteskan airmata ketika kau bicara tentang masalalumu. Tapi sekarang aku lelah untuk menangis. Aku lelah untuk meneteskan airmataku. Biarlah aku menahan tangis walau sakit didadaku. Aku diam untuk sekarang karena aku tak ingin memperburuk suasana, sayang. Aku ingin mempertahankanmu, tapi sikapmu menunjukkan bahwa aku tak pantas untuk bertahan denganmu.