Design by : Riska Maghfira. Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 02 Juli 2014

Terlambat

Malam itu aku pergi dari mimpiku yang membawaku kepada sebuah kebahagiaan yang mungkin dulu sempat dijanjikan dan sempat ingin diwujudkan. Aku pergi dan menghilang dari mimpi itu. Seolah-olah aku tak ingin kembali kedunia mimpi. Aku ingin berada didunia nyata, agar aku bisa merasakan bukan hanya satu orang yang ingin membahagiakan aku. Tuhan, jika aku boleh meminta, aku ingin tak pernah bermimpi yang indah atau pun yang buruk, biarlah segala sesuatunya langsung terjadi didunia nyata. Terlalu perih bukan ? Sakit yang  pernah hilang aku rasakan kembali merobek-robek hati ini yang sempat telah tersusun rapi.


Aku kehilangan cinta dan janji yang diutarakan. Aku terluka oleh kelakukan dan prilaku yang sebenarnya tak pantas untuk aku dapatkan. Kesedihan datang menghampiriku, namun kuyakin, Tuhan telah menyiapkan yang indah untukku. Selalu hadir kata-kata yang dia kirimkan untukku melalui sahabat-sahabatku. "RINDU, SAYANG, CINTA, PENYESALAN"

Semuanya telah terlambat, aku datang untuk menyembuhkan lukamu ternyata aku diperlakukan lebih dari luka yang tergores dihatimu. Lalu setelah aku memilih pergi dan menyelamatkan hatiku dari rasa sakit, kau mencoba memperjuangkan kukembali lewat sahabat dan kakakku. Dimana hati nuranimu ? Kau abaikan aku, kau acuhkan aku, tak pernah kau hiraukan keberadaanku, namun sekarang kau ingin kukembali ? Belum cukup luka ini, dan ingin kau lukai lagi ? 


"Sayang, maafkan aku, aku khilaf, aku tau aku salah, maafkan aku. Aku janji bakalan berubah, aku ingin kita seperti dulu, aku ingin kau kembali sayang. Biarkan aku yang mengobati luka hatimu, aku tak ingin orang lain memilikimu selain aku. Aku sadar sayang, aku ingin kita kembali seperti dulu." 
Simpel bukan ? Kau minta maaf, dan berjanji tak mengulanginya lagi. Setelah aku pergi dan aku tahu semua kebohonganmu, kau minta kukembali ? Aku mungkin mudah memaafkanmu, tapi tak mudah untuk menerima kau kembali untuk hadir dihidupku, walau hanya untuk mengobati luka ini.

"Maaf, aku telah bahagia dengan orang yang mampu membuatku merasa ada, bahagia, nyaman dan aku diperlakukan sangat indah. Aku menyayanginya dan tak ingin kehilangannya. Jangan hadir dihidupku karena aku telah dapatkan kebahagiaanku. Orang yang aku yakin lebih baik darimu, walaupun perbedaan usia kami sangat jauh, setidaknya dia mampu memperlakukan aku lebih baik lagi. Aku menyayanginya."
Jawaban yang kuberikan kepada sahabatku agar ia menyampaikannya padamu. Tapi kau tetap keras, kau siap menungguku hingga usiamu 30 tahun. Aku tak percaya soal itu. Karena dari awal saja kau telah membohongiku lalu untuk apa lagi aku percaya dengan semua ucapanmu ?

Semuanya telah terlambat, aku telah menyayangi orang lain yang lebih dapat memperlakukan aku dengan baik. Jangan hadir kembali jika yang kau inginkan adalah untuk menghancurkan hubungan aku dengan kekasihku kini. Dan malam itu aku kembali mendapat pesan singkatmu yang dikirim oleh kakakku kepadaku.

"Aku akan ikuti kemana kamu pergi, termasuk pindah kuliah. Aku ikut kemana kamu kuliah, aku nggak peduli. Aku sayang kamu, aku cinta kamu. Aku tau aku salah, aku minta maaf"
Aku tak lagi menghiraukan pesan singkatmu yang kau kirimkan melalui sahabat dan kakakku. Aku sama sekali tidak peduli. 
Semuanya sudah terlambat. Takkah kau lihat aku bahagia dengan kehidupanku kini ? Bersama dia yang aku sayang dan cintai. Jadi ku harap tak usah kembali.

Apa belum cukup luka ini ? Apa belum puas kau lukai hati yang dulu ingin menyembuhkan lukamu ? Kebohonganmu sudah cukup membuatku percaya, kau bukan yang terbaik. Jangan hadir dan jangan kembali. Aku telah bahagia dengan pilihanku kini, dan yang terpenting adalah dia lebih baik dari dirimu. Aku menyayanginya, dan ku mohon jangan rusak hubungan yang sedang kujalani. Temukan kebahagiaanmu. !

Semuanya sudah terlambat. Bahagiamu bukan denganku dan bahagiaku bukan denganmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar