Design by : Riska Maghfira. Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 05 Desember 2013

Menyukainya dalam Diam


9 Januari 2013
            Berada di tengah-tengah orang banyak yang sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing. Masuk kedalam dunia kerja yang awalnya aku tak yakin bisa menyesuaikan diri atau tidak.
            Dengan pakaian sekolah yang super, duper culun and cupu. Ku temukan banyak tanggung jawab dan ku temukan banyak teman ditempat baruku.
            “ca nanti kamu diberi tugas dengan bang Ari ya.” Kata pimpinan ku.
            “wah, kalau sama saya jangan terlalu dekat pak, berabe ntar urusannya.” Sambut bang ari dengan candaan.
            “nah, disini nanti banyak kerjaannya, istirahatnya jam 12 ya nak” sampai pimpinanku.


            Pagi itu sudah ku mulai aktivitas ku. Mulai dari mengetik surat, memfotocopy berkas, dll. Banyak pengalaman yang aku dapatkan.
2 minggu berlalu.
Tugasku di tempat baruku pun semakin banyak. Kedekatanku dengan bang Ari semakin lama semakin dekat. Anehnya tiba-tiba sore itu dia memberikan amplop yang aku sendiri gak tau apa isinya.
            “apa ni bang ?” tanyaku bingung.
            “udah ambil aja. Tu ada no hp abang ntar missedcall ya” katanya sambil tersenyum.
            “apa-apaan sih ? gak perlu kali, udah ada pun” jawab ku cuek.
Dengan buru-buru dia mengambil amplop yang bertuliskan no hpnya tadi, dan menghapusnya.
Ya tuhan, masih ada orang aneh seperti dia, kata ku dalam hati.
            “sorry.sorry” katanya
            “yaudah gak papa, ca pulang dulu ya” pamitku padanya.

Ya awalnya aku tak ada rasa apapun dengan laki-laki yang umurnya 8 tahun lebih tua dari ku. Tak mungkin aku menyukainya.
Esoknya pekerjaan ku terus menumpuk, dan hampir tiap malam bang Ari menghubungiku. Bercerita tentang pengalaman pribadinya. Aneh seribu aneh. Dia dengan percaya menceritakan pengalaman pribadinya kepadaku yang padahal baru dia kenal belum sampai 1 bulan.
Mulai mengantar ku pulang, mengajak ku makan siang. Dan orang tua ku pun tau dengan nya.
14 Februari 2013
Danboo...
Ya, boneka danboo itu dia berikan padaku, pagi-pagi disaat semua orang  ditempat itu sedang menikmati sarapan pagi mereka.
Tuhan apa boleh aku menyukainya ? atau sama sekali tidak boleh ? tanya ku dalam hati, berharap Tuhan kan menjawab teka-teki ini.
Banyak yang aku dan dia lalui selama 4 bulan berada didunia kerja.
6 April 2013
April Mop.
Dia menghubungi ku dan membuat ku menangis, hanya karena dia ingin pergi dan tak mengganggu kehidupanku lagi. Ntahlah, aku sendiri bingung saat itu, kenapa dengan mudahnya aku menangis hanya karena takut kehilangannya.
Ya aku diam-diam menyukainya. Laki-laki berpostur tinggi, gagah, tegap, bebadan dan sedikit sengak. Aku menyukainya dalam diam, menyukai sosok laki-laki dewasa yang perhatian dan pengertian.
Detik-detik terakhir masa bekerja ku berakhir, ku dengar kabar, Dia telah memiliki seorang kekasih. Ntah kenapa rasa hati ini mulai hancur dan perih mendengar kabar tentangnya.
Tuhan apa ini maksud-Mu, aku benar-benar tak diizinkan untuk memilikinya.kataku dalam hati.

Sehari setelah berhentinya aku dari tempat itu. Dia mulai menghubungi ku kembali dengan nomor yang tak ku kenal.
“malam” sapanya
“ya malam, siapa ni ?” tanyaku
“masa gak kenal ?”
“oh.. bang Ari ya ?”
“hahaha.. kog tau sengak,? Hafal ya suara abang?” gaya nya kalau udah kepedean dan kegeeran.
“gak kog biasa aja. Kenapa bang ?” tanyaku cuek.
“gak ada kangen aja”
“ntar marah pacar abang”
“kalau udah ada pacar mah, bagus dia yang abang telpon bukan adek”

Obrolan kami diponsel pun terus berlanjut.
Setelah percakapan panjang itu, tepatnya 2 minggu setelah percakapan itu. Dia tak lagi menghubungiku, bahkan mendengar kabar tentang nya pun tak ada. Aku tak tau lagi bagaimana kabarnya sekarang.
Ya setelah dia menghilang aku aku sadari, aku menyukainya dalam diam ku selama ini. Menyukai laki-laki dewasa 8 tahun lebih tua dari ku.
Ya aku menyukainya dalam diam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar