9 Januari 2013
Berada
di tengah-tengah orang banyak yang sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing.
Masuk kedalam dunia kerja yang awalnya aku tak yakin bisa menyesuaikan diri
atau tidak.
Dengan
pakaian sekolah yang super, duper culun and cupu. Ku temukan banyak tanggung
jawab dan ku temukan banyak teman ditempat baruku.
“ca
nanti kamu diberi tugas dengan bang Ari ya.” Kata pimpinan ku.
“wah,
kalau sama saya jangan terlalu dekat pak, berabe ntar urusannya.” Sambut bang
ari dengan candaan.
“nah,
disini nanti banyak kerjaannya, istirahatnya jam 12 ya nak” sampai pimpinanku.
Pagi
itu sudah ku mulai aktivitas ku. Mulai dari mengetik surat, memfotocopy berkas,
dll. Banyak pengalaman yang aku dapatkan.
2 minggu berlalu.
Tugasku di tempat baruku pun semakin banyak. Kedekatanku
dengan bang Ari semakin lama semakin dekat. Anehnya tiba-tiba sore itu dia
memberikan amplop yang aku sendiri gak tau apa isinya.
“apa
ni bang ?” tanyaku bingung.
“udah
ambil aja. Tu ada no hp abang ntar missedcall ya” katanya sambil tersenyum.
“apa-apaan
sih ? gak perlu kali, udah ada pun” jawab ku cuek.
Dengan buru-buru dia mengambil amplop yang
bertuliskan no hpnya tadi, dan menghapusnya.
Ya
tuhan, masih ada orang aneh seperti dia, kata ku dalam hati.
“sorry.sorry”
katanya
“yaudah
gak papa, ca pulang dulu ya” pamitku padanya.
Ya awalnya aku tak
ada rasa apapun dengan laki-laki yang umurnya 8 tahun lebih tua dari ku. Tak mungkin
aku menyukainya.
Esoknya pekerjaan ku
terus menumpuk, dan hampir tiap malam bang Ari menghubungiku. Bercerita tentang
pengalaman pribadinya. Aneh seribu aneh. Dia dengan percaya menceritakan
pengalaman pribadinya kepadaku yang padahal baru dia kenal belum sampai 1
bulan.
Mulai mengantar ku
pulang, mengajak ku makan siang. Dan orang tua ku pun tau dengan nya.
14 Februari 2013
Danboo...
Ya, boneka danboo itu
dia berikan padaku, pagi-pagi disaat semua orang ditempat itu sedang menikmati sarapan pagi
mereka.
Tuhan
apa boleh aku menyukainya ? atau sama sekali tidak boleh ? tanya
ku dalam hati, berharap Tuhan kan menjawab teka-teki ini.
Banyak yang aku dan
dia lalui selama 4 bulan berada didunia kerja.
6 April 2013
April Mop.
Dia menghubungi ku
dan membuat ku menangis, hanya karena dia ingin pergi dan tak mengganggu
kehidupanku lagi. Ntahlah, aku sendiri bingung saat itu, kenapa dengan mudahnya
aku menangis hanya karena takut kehilangannya.
Ya aku diam-diam
menyukainya. Laki-laki berpostur tinggi, gagah, tegap, bebadan dan sedikit
sengak. Aku menyukainya dalam diam, menyukai sosok laki-laki dewasa yang
perhatian dan pengertian.
Detik-detik terakhir
masa bekerja ku berakhir, ku dengar kabar, Dia telah memiliki seorang kekasih. Ntah
kenapa rasa hati ini mulai hancur dan perih mendengar kabar tentangnya.
Tuhan
apa ini maksud-Mu, aku benar-benar tak diizinkan untuk memilikinya.kataku
dalam hati.
Sehari setelah
berhentinya aku dari tempat itu. Dia mulai menghubungi ku kembali dengan nomor
yang tak ku kenal.
“malam” sapanya
“ya malam, siapa ni ?”
tanyaku
“masa gak kenal ?”
“oh.. bang Ari ya ?”
“hahaha.. kog tau
sengak,? Hafal ya suara abang?” gaya nya kalau udah kepedean dan kegeeran.
“gak kog biasa aja. Kenapa
bang ?” tanyaku cuek.
“gak ada kangen aja”
“ntar marah pacar
abang”
“kalau udah ada pacar
mah, bagus dia yang abang telpon bukan adek”
Obrolan kami diponsel
pun terus berlanjut.
Setelah percakapan
panjang itu, tepatnya 2 minggu setelah percakapan itu. Dia tak lagi
menghubungiku, bahkan mendengar kabar tentang nya pun tak ada. Aku tak tau lagi
bagaimana kabarnya sekarang.
Ya setelah dia
menghilang aku aku sadari, aku menyukainya dalam diam ku selama ini. Menyukai laki-laki
dewasa 8 tahun lebih tua dari ku.
Ya aku menyukainya
dalam diam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar